Kehidupan masyarakat kerajaan demak bertumpu pada sektor
1. Kehidupan masyarakat kerajaan demak bertumpu pada sektor
bertumpu pada sektor perdagangan dan sektor persawahanbertumpu pada sektor perdagangan dan pertanian
2. Kehidupan masyarakat kerajaan demak bertumpu pada sektor..
kalo nggk slah perdagangnAyo Semangat IPS !
Soal :
Kehidupan masyarakat kerajaan demak bertumpu pada sektor :
-> Pertanian
-> Perdagangan
-> Perkebunan
'' Semoga Membantu yah ''
Nb : Jika Jawaban memuaskan, tandai sebagai yang terbaik
3. kehidupan masyarakat kerajaan demak bertumpu pada sektor?
Kehidupan Kerjaan Demak itu bertumpu pada sektor PERDAGANGAN dan PERTANIAN
Semoga membantu... : ) !!!Kehidupan masyarakat kerajaan demak bertumpu pada sektor Pertanian, Perdagangan dan Perikanan
4. Kehidupan masyarakat Kerajaan Samudra Pasai bertumpu pada sektor….
Jawaban:
perdagangan
Penjelasan:
samudra pasai merupakan tempat singgah yg sangat strategis dalam perdagangan seAsia
5. mengapa kerajaan demak tidak bisa mengembangkan sektor maritim
A. Sejarah Singkat Kerajaan Demak
Demak sebelumnya merupakan daerah yang dikenal dengan nama Bintoro atau Gelagahwangi yang merupakan daerah kadipaten di bawah kekuasaan Majapahit. Awal berdirinya Kerajaan Demak dimulai dari runtuhnya kerajaan Majapahit yang diberi tanda Candra Sengkala: Sirna hilang Kertaning Bumi, yang berarti tahun saka 1400 atau 1478 M yang disebabkan karena perang saudara sehingga wilayah kekuasaannya memisahkan diri. Sementara Demak yang berada di wilayah utara pantai Jawa muncul sebagai kawasan yang mandiri. Berkembangnya Islam di Demak, menyebabkan Demak dapat berkembang sebagai kota dagang dan pusat penyebaran Islam di pulau Jawa. Hal ini dijadikan kesempatan bagi Demak untuk melepaskan diri dengan melakukan penyerangan terhadap Majapahit.
Dalam tradisi Jawa digambarkan bahwa Demak merupakan penganti langsung dari Kerajaan Majapahit. Kerajaan Demak berdiri pada tahun 1478 M, oleh Raden Fatah. Walau tidak berumur panjang dan segera mengalami kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat kerajaan. Pada tahun 1568, kekuasaan Demak beralih ke Kerajaan Pajang yang didirikan oleh Jaka Tingkir.
Raja-raja yan pernah memerintah di Kerajaan Demak yaitu:
1. Raden Fatah
Raden Fatah memerintah Demak dari tahun 1500-1518 M. Di bawah pemerintahan Raden Patah, Kerajaan Demak berkembang dengan pesat karena memiliki daerah pertanian yang luas sebagai penghasil beras. Oleh karena itu, Kerajaan Demak menjadi kerajaan agraris-maritim.
2. Adipati Unus
Setelah Raden Fatah wafat, tahta Kerajaan Demak dipegang oleh Adipati Unus adalah putra sulung dari Radern Patah. Ia memerintah Demak dari tahun 1518-1521 M. Masa pemerintahan Adipati Unus tidak begitu lama, karena ia meninggal dalam usia yang masih muda dan tidak meninggalkan seorang putera mahkota. Adipati unus meninggal saat melakukan peryerbuan ke Malaka melawan Portugis.
3. Sultan Trenggana
Sulltan Trenggana memerintah Demak dari tahun 1521-1546 M. Dibawah pemerintahannya, Kerajaan Demak mencapai masa kejayaan. Sultan Trenggana berusaha memperluas daerah kekuasaannya hingga ke daerah Jawa Barat.
4. Sunan Prawoto
Pada tahun 1546 setelah wafatnya Sultan Trenggana secara mendadak ia digantikan oleh Sunan Prawoto yang tidak lain adalah anak dari Sultan Trenggana sendiri.
B. Kerajaan Demak Sebagai Kerajaan Maritim
Kerajaan Demak secara geografis terletak di Jawa Tengah dengan pusat pemerintahannya di daerah Bintoro di muara sungai, yang dikelilingi oleh daerah rawa yang luas di perairan Laut Muria. (sekarang Laut Muria sudah merupakan dataran rendah yang dialiri sungai Lusi).
Bintoro sebagai pusat kerajaan Demak terletak antara Bergola dan Jepara, di mana Bergola adalah pelabuhan yang penting pada masa berlangsungnya kerajaan Mataram (Wangsa Syailendra), sedangkan Jepara akhirnya berkembang sebagai pelabuhan yang penting bagi kerajaan Demak. Kerajaan Demak Bintoro memiliki dua pelabuhan, yaitu:
· Pelabuhan niaga = di sekitar Bonang (Demak)
· Pelabuhan militer = di sekitar Teluk Wetan (Jepara)
Pada awal abad ke-16, Kerajaan Demak telah menjadi kerajaan yang kuat di Pulau Jawa, tidak satu pun kerajaan lain di Jawa yang mampu menandingi usaha kerajaan ini dalam memperluas kekuasaannya dengan menundukan beberapa kawasan pelabuhan dan pedalaman di nusantara.
Letak kerajaan Demak sangatlah menguntungkan dalam bidang perdagangan dan pelabuhan. Pada tahun 1511 setelah Kesultanan Malaka ditaklukkan Protugis, banyak pedagang yang memutuskan tidak berdagang lagi ke Malaka. Kebanyakan para pedagang pergi ke Demak atau Banten sebagai penggantinya. Dikarenakan para pedagang islam tidak suka akan prilaku Protugis yang membawa nama agama kristen untuk menjalankan exspansinya. Hal inilah yang menyebabkan pedagang islam tidak melakukan perdagangan di Malaka karena akan mengingatkan kembali akan peristiwa perang Salib, dimana terjadi peperangan antara umat islam dengan Kristen. Sejak surutnya Malaka, Demak tampil menggantikan posisi Malaka pada waktu itu. Kerajaan Demak cepat menjadi pusat perdagangan dan lalu lintas (Dinar, 2013).
a. Kehidupan Politik
Lokasi kerajaan Demak yang strategis untuk perdagangan nasional, karena menghubungkan perdagangan antara Indonesia bagian Barat dengan Indonesia bagian Timur, serta keadaan Majapahit yang sudah hancur, maka Demak berkembang sebagai kerajaan besar di pulau Jawa, dengan rajanya yang pertama yaitu Raden Patah. Ia bergelar Sultan Alam Akbar al-Fatah (1500 – 1518).
Kehadiran Portugis di Malaka merupakan ancaman bagi Demak di pulau Jawa. Untuk mengatasi keadaan tersebut maka pada tahun 1513 Demak melakukan penyerangan terhadap Portugis di Malaka, yang dipimpin oleh Adipati Unus atau terkenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor. Serangan Demak terhadap Portugis walaupun mengalami kegagalan namun Demak tetap berusaha membendung masuknya Portugis ke pulau Jawa. Pada masa pemerintahan Adipati Unus (1518 – 1521), Demak melakukan blokade pengiriman beras ke Malaka sehingga Portugis kekurangan makanan.
6. Kehidupan masyarakat kerajaan Demak bertumpu pada sektor... A. Pertambangan B. Perdagangan C. Pertanian D. Perikanan
B perdagangan karena pada jaman dahulu orang-orang Demak kebanyakan mayoritas nya adalah pedagang
7. kehidupan masyarakat kerjaan Demak bertumpuk pada sektor
Jawaban:
perdagangan
Penjelasan:
karena pada jaman dahulu orang2 demak mayoritasnya pedagang
(maaf kalau salah, semoga membantu)
8. Bagaimanakah peran para wali dalam kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Demak !
Jawaban:
Peran Para Wali songo sangat merubah tatanan kehidupan sosial kerajaan demak yang tadinya kebanyakan masyarakatnya menganut agama hindu-buddha menjadi berubah menganut Agama Islam. Karena para wali songo telah berhasil menyebarkan agama islam dengan cara berdakwah.
Jawaban:
peran para wali dalam kehidupan masyarakat di demak tidak lepas dari peran wali yaitu sunan kalijaga
Penjelasan:
sunan kalijaga mendakwahkan agama didemak dengan pendekatan kultural. dengan cara halus yaitu dengan mengenalkan pementasan wayang kulit kepada masyarakat, dimana didalam pementasan wayang kulit selalu diajakan /dikenalkan ajaran2 islam.
9. Kehidupan masyarakat kerajaan Demak dari segi politik
Kerajaan Demak berdiri kira-kira tahun 1478. Hal itu didasarkan pada saat jatuhnya Majapahit yang diperintah oleh Prabu Kertabumi (Brawijaya V) dengan ditandai candrasengkala, sirna ilang kertaning bumi (artinya tahun 1400 Saka atau tahun 1478 Masehi). Para wali kemudian sepakat untuk menobatkan Raden Patah menjadi raja di Kerajaan Demak dengan gelar Senapati Jimbung Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama. Untuk jabatan patih diangkat Ki Wanapala dengan gelar Mangkurat
Kerajaan Demak berkembang menjadi kerajaan besar, di bawah kepemimpinan Raden Patah (1481-1518). Negeri-negeri di pantai utara Jawa yang sudah menganut Islam mengakui kedaulatan Demak. Bahkan Kekuasaan Demak meluas ke Sukadana (Kalimantan Selatan), Palembang, dan Jambi. Pada tahun 1512 dan 1513, di bawah pimpinan putranya yang bernama Adipati Unus, Demak dengan kekuatan 90 buah jung dan 12.000 tentara berusaha membebaskan Malaka dari kekuasaan Portugis dan menguasai perdagangan di Selat Malaka. Karena pernah menyerang ke Malaka Adipati Unus diberi gelar Pangeran Sabrang Lor (Pangeran yang pernah menyeberang ke utara).
Setelah Raden Patah wafat pada tahun 1518 M, Kerajaan Demak dipimpin oleh Adipati Unus (1518-1521). Ia menjadi Sultan Demak selama tiga tahun. Kemudian ia digantikan oleh adiknya yang bernama Sultan Trenggana (1521- 1546) melalui perebutan takhta dengan Pangeran Sekar Sedo Lepen. Untuk memperluas daerah kekuasaannya, Sultan Trenggana menikahkan putra-putrinya, antara lain dinikahkan dengan Pangeran Hadiri dari Kalinyamat (Jepara) dan Pangeran Adiwijaya dari Pajang. Sultan Trenggana berhasil meluaskan kekuasaannya ke daerah pedalaman. Ia berhasil menaklukkan Daha (Kediri), Madiun, dan Pasuruan. Pada saat melancarkan ekspedisi melawan Panarukan, Sultan Trenggana terbunuh. Pada masa Sultan Trenggana, wilayah kekuasaan Kerajaan Demak sangat luas meliputi Banten, Jayakarta, Cirebon (Jawa Barat), Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Timur.
10. Bagaimana kehidupan sosial masyarakat kerajaan Demak
Jawaban:
Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Demak telah berjalan teratur. Pemerintahan diatur dengan hukum Islam. Akan tetapi, norma-norma atau tradisi-tradisi lama tidak ditinggalkan begitu saja.
Hasil kebudayaan Kerajaan Demak merupakan kebudayaan yang berkaitan dengan Islam. Hasil kebudayaannya yang cukup terkenal dan sampai sekarang masih tetap berdiri adalah Masjid Agung Demak. Masjid itu merupakan lambang kebesaran Demak sebagai kerajaan Islam. Masjid Agung Demak selain kaya dengan ukir-ukiran bercirikan Islam juga memiliki keistimewaan, yaitu salah satu tiangnya dibuat dari kumpulan sisa-sisa kayu bekas pembangunan masjid itu sendiri yang disatukan (tatal).
11. Bagaimana sikap anda terhadap kehidupan budaya masyarakat kerajaan demak
Hrus sopan santun dan ber adab
12. Bagaimana sikap terhadap kehidupan budaya masyarakat kerajaan demak
patut terhadap masyarakat
13. jika sektor agraris menjadi tumpuan hidup masyarakatnya maka negara tersebut tergolong
negara berkembang ......Negara agraris
semoga beruntung
14. Kehidupan masyarakat Kerajaan Demak ber-tumpu pada sektor ...a. pertambanganb. perdaganganc. pertaniand. perikanane. peternakanplease bantu jawab
Jawaban:
B. Perdagangan
Penjelasan:
Karena orang demak dulu kebanyakan menjadi pendagan
15. Kehidupan kerajaan demak bertumpu pada sektor
Jawaban:
Kehidupan perekonomian Kerajaan Demak berkembang pada sektor perdagangan dan pertanian
Penjelasan:
maaf kalau salah
16. Sumber kehidupan masyarakat Kerajaan Demak meliputi beberapa sektor yaitua.Perdaganganb.Pertambanganc.Pertaniand.Peternakane.Pelayaran
Jawaban:
a. perdagangan
semoga membantu
maaf kalo salah
17. Bagaimana kehidupan masyarakat Kerajaan Demak?
Penjelasan:
A. Kehidupan Politik
Kerajaan Demak berdiri kira-kira tahun 1478. Hal itu didasarkan pada saat jatuhnya Majapahit yang diperintah oleh Prabu Kertabumi (Brawijaya V) dengan ditandai candrasengkala, sirna ilang kertaning bumi (artinya tahun 1400 Saka atau tahun 1478 Masehi). Para wali kemudian sepakat untuk menobatkan Raden Patah menjadi raja di Kerajaan Demak dengan gelar Senapati Jimbung Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama. Untuk jabatan patih diangkat Ki Wanapala dengan gelar Mangkurat
Kerajaan Demak berkembang menjadi kerajaan besar, di bawah kepemimpinan Raden Patah (1481-1518). Negeri-negeri di pantai utara Jawa yang sudah menganut Islam mengakui kedaulatan Demak. Bahkan Kekuasaan Demak meluas ke Sukadana (Kalimantan Selatan), Palembang, dan Jambi. Pada tahun 1512 dan 1513, di bawah pimpinan putranya yang bernama Adipati Unus, Demak dengan kekuatan 90 buah jung dan 12.000 tentara berusaha membebaskan Malaka dari kekuasaan Portugis dan menguasai perdagangan di Selat Malaka. Karena pernah menyerang ke Malaka Adipati Unus diberi gelar Pangeran Sabrang Lor (Pangeran yang pernah menyeberang ke utara).
Setelah Raden Patah wafat pada tahun 1518 M, Kerajaan Demak dipimpin oleh Adipati Unus (1518-1521). Ia menjadi Sultan Demak selama tiga tahun. Kemudian ia digantikan oleh adiknya yang bernama Sultan Trenggana (1521- 1546) melalui perebutan takhta dengan Pangeran Sekar Sedo Lepen. Untuk memperluas daerah kekuasaannya, Sultan Trenggana menikahkan putra-putrinya, antara lain dinikahkan dengan Pangeran Hadiri dari Kalinyamat (Jepara) dan Pangeran Adiwijaya dari Pajang. Sultan Trenggana berhasil meluaskan kekuasaannya ke daerah pedalaman. Ia berhasil menaklukkan Daha (Kediri), Madiun, dan Pasuruan. Pada saat melancarkan ekspedisi melawan Panarukan, Sultan Trenggana terbunuh. Pada masa Sultan Trenggana, wilayah kekuasaan Kerajaan Demak sangat luas meliputi Banten, Jayakarta, Cirebon (Jawa Barat), Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Timur.
Wafatnya Sultan Trenggana (1546) menyebabkan kemunduran Kerajaan Demak. Terjadi perebutan kekuasaan antara Pangeran Prawato (putra Sultan Trenggana) dengan Aria Panangsang (keturunan Sekar Sedo Lepen (adik Sultan Trenggana)). Dalam perebutan kekuasaan itu, Aria Panangsang membunuh Pangeran Prawoto dan putranya, Pangeran Hadiri. Ratu Kalinyamat dan Aria Pangiri memohon bantuan kepada Adiwijaya di Pajang. Dalam pertempuran itu, Adiwijaya berhasil membunuh Aria Panangsang. Setelah itu, Adiwijaya memindahkan ibu kota Kerajaan Demak ke Pajang pada tahun 1568. Peristiwa ini menjadi akhir dari Kerajaan Demak.
B. Kehidupan Ekonomi
Perekonomian Demak berkembang ke arah perdagangan maritim dan agraria. Ambisi Kerajaan Demak menjadi negara maritim diwujudkan dengan upayanya merebut Malaka dari tangan Portugis, namun upaya ini ternyata tidak berhasil. Perdagangan antara Demak dengan pelabuhan-pelabuhan lain di Nusantara cukup ramai, Demak berfungsi sebagai pelabuhan transito (penghubung) daerah penghasil rempah-rempah dan memiliki sumber penghasilan pertanian yang cukup besar.
Demak dalam bidang ekonomi, berperan penting karena mempunyai daerah pertanian yang cukup luas dan sebagai penghasil bahan makanan, terutama beras. Selain itu, perdagangannya juga maju. Komoditas yang diekspor, antara lain beras, madu, dan lilin. Barang tersebut diekspor ke Malaka melalui Pelabuhan Jepara. Dengan demikian, kehidupan ekonomi masyarakat berkembang lebih baik.
Sebagai negara maritim, Demak menjalankan fungsinya sebagai penghubung atau transito antara daerah penghasil rempah-rempah di bagian timur dengan Malaka, dan dari Malaka kemudian dibawa para pedagang menuju kawasan Barat. Berkembangnya perekonomian Demak di samping faktor dunia kemaritiman, juga faktor perdagangan hasil-hasil pertanian.
C. Kehidupan Sosial-budaya
Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Demak telah berjalan teratur. Pemerintahan diatur dengan hukum Islam. Akan tetapi, norma-norma atau tradisi-tradisi lama tidak ditinggalkan begitu saja.
Hasil kebudayaan Kerajaan Demak merupakan kebudayaan yang berkaitan dengan Islam. Hasil kebudayaannya yang cukup terkenal dan sampai sekarang masih tetap berdiri adalah Masjid Agung Demak. Masjid itu merupakan lambang kebesaran Demak sebagai kerajaan Islam. Masjid Agung Demak selain kaya dengan ukir-ukiran bercirikan Islam juga memiliki keistimewaan, yaitu salah satu tiangnya dibuat dari kumpulan sisa-sisa kayu bekas pembangunan masjid itu sendiri yang disatukan (tatal).
Selain Masjid Agung Demak, Sunan Kalijaga salah seorang dari Wali Sanga juga meletakkan dasar-dasar perayaan Sekaten pada masa Kerajaan Demak. Perayaan itu digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk menarik minat masyarakat agar masuk Islam. Sekaten ini kemudian menjadi tradisi atau kebudayaan yang terus dipelihara sampai sekarang.
18. Kehidupan masyarakat Kerajaan Demak bertumpu pada sektor ...a. pertambanganb. perdaganganc. pertaniand. perikanane. peternakanplease bantu jawab
Jawaban:
b.perdagangan
Penjelasan:
kerena pada zaman dahulu orang orang demak kebayakan mayoritas nya adl pedagang.
semoga membantu,trma ksh
jawaban:
B. perdagangan
karena pada jaman dahulu orang-orang Demak kebanyakan mayoritas nya adalah pedagang
jangan lupa jadikan jawaban tercerdas dan jangan lupa follow semoga jawaban ini bisa membantu
19. kehidupan masyarakat mataram bertumpu pada sektor?
sektor agraris
pertanianagraria kalau tak salah
20. Kehidupan perekonomian kerajaan mataram kuno bertumpu pada sektor pertanian karena .....
Jawaban:
Kehidupan ekonomi masyarakat kerajaan mataram kuno bertumpu pada bidang sektor pertanian karena letaknya yang cukup disebut sebagai pedalaman dan memiliki tanah yang subur.